
Menentukan arah kiblat yang
benar dengan menggunakan benda tegak, misalnya kusen jendela. Menentukan
arah kiblat dari bayangannya pada waktu yang ditentukan. Beri tanda
arah bayangan, misalnya dengan sajadah. Buat garis shaf baru berdasarkan
arah yang telah ditentukan.
“Jangan ragu menyempurnakan arah
kiblat demi kebenaran,” ujarnya, Ahad (26/5). Ia membenarkan pada setiap
26 Mei hingga 30 Mei adalah waktu yang tepat bagi umat Islam di
Indonesia Barat untuk mengoreksi arah kiblat secara mudah dan sederhana.
“Dengan
bayangan matahari pada saat-saat tertentu yang disebutkan di bawah ini,
arah kiblat dapat lebih mudah dan lebih akurat ditentukan,” ujar
Anggota Badan Hisab Rukyat, Kemenag RI ini. Rentang waktu plus atau
minus 5 menit masih cukup akurat.
Kementerian Agama
merilis pada tanggal 27 hingga 28 Mei 2013 merupakan momentum yang
tepat bagi umat Islam yang ingin mengoreksi arah kiblat masjid atau
mushala di Indonesia.
Pasalnya pada kedua hari itu, tepat pukul
16.13 WIB sampai 16.23 WIB, matahari berada pada titik kulminasi
(matahari tepat di atas kepala) di atas kota Makkah.
Secara
astronomis, peristiwa matahari berada di atas Kakbah dapat terjadi dua
kali dalam setahun yaitu pada tanggal 27-28 Mei dan tanggal 15-16 Juli.
Kepala
Sub Direktorat (Kasubdit) Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat
Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Izzudin mengatakan, pada tanggal
tersebut, nilai deklinasi (posisi) matahari hampir sama dengan titik
koordinat lintang Mekah yakni sebesar 21 derajat 25 menit.
Pada
tahun ini rashdul kiblat jatuh pada hari Senin-Selasa, 27-28 Mei 2013.
“Untuk daerah geografis Indonesia yang memiliki perbedaan bujur dengan
Mekah, maka umat Islam yang ada di Indonesia akan dapat melihat bayangan
kiblat pada waktu sore hari,” jelas Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu
Falak Indonesia ini, Ahad (26/5).
Sedangkan untuk Indonesia bagian
tengah dan timur, waktunya bertambah satu jam, sehingga untuk daerah
Indonesia bagian tengah bertepatan pada pukul 17. 18 WITA dan wilayah
Indonesia bagian timur pada pukul 18.18 WIT.
Pada bayang-bayang
kiblat atau yang disebut dengan rashdul kiblat, Mekah terletak pada
garis lintang 21 derajat 25 menit LU, dan pada saat awal matahari
melintasi Ka’bah (titik zenith Ka’bah) dari garis lintang utara menuju
selatan juga tepat berseberangan meridiannya pada garis bujur 39 derajat
34 menit, pada saat itu secara astronomis kedudukan matahari di atas
Kakbah. (USB/AA/ROL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar